2014

Home » Blog » 2014 » Model-Model Berbeda untuk Mengajarkan Kewirausahaan

23-09-14

Model-Model Berbeda untuk Mengajarkan Kewirausahaan



  • Bahasa Indonesia
  • English

Untuk Guru/Dosen Kewirausahaan (Entrepreneurship) di Sekolah/Perguruan Tinggi:

Masih menggunakan model tradisional atau model baru dalam mengajarkan mata kuliah Kewirausahaan (Entrepreneurship)? Apakah mahasiswa masih diperlakukan seperti Robot?

Keterampilan PRAKTEK kewirausahaan yang dibutuhkan dalam dunia nyata BUKAN sekedar TEORI.


Mengapa Kewirausahaan (Entrepreneurship) telah merasuki segala bidang kehidupan saat ini, sehingga dunia nyata (berbagai bidang apa saja) lebih senang merekrut atau bekerja sama dengan tenaga-tenaga terampil yang berkarakter wirausaha profesional?

JAWAB: karena definisi kewirausahaan yang terbaru adalah: Suatu cara berpikir, alasan dan tindakan yang menciptakan atau memanfaatkan OPPORTUNITY (Fondasi dari kewirausahaan), menggunakan pendekatan holistik (Pilar-pilar kewirausahaan: Leadership, Management and Strategy) untuk mencapai Tujuan (Atap dari kewirausahaan) berupa SUCCESS pencapaian ekspektasi (target-target) kinerja yang memberikan ke-PUAS-an. Dengan demikian pembelajaran kewirausahaan TANPA menyentuh definisi STRATEGIK ini akan menjadi SIA-SIA (USELESS = 100% GAGAL).


Ada seorang mahasiswa menulis dan mengirim ke dalam inbox saya sebagai berikut:

Selamat sore Pak Vincent Gaspersz, Nama saya xx, Mahasiswa Universitas XX, Jurusan Administrasi Bisnis. Maaf pertanyaan saya agak melenceng dari tema tentang guru dan dosen profesional yang bapak angkat pada 17 september lalu dan mungkin pertanyaan saya juga agak kurang berbobot…Pertanyaan saya begini pak, kan ketika masuk mengikuti proses perkuliahan kami diwajibkan untuk presentasi materi yang diberikan. Tapi setiap kali presentasi kami diwajibkan untuk “mereview atau meringkas” bab-bab yang dipresentasikan. Menurut bapak apakah dengan adanya tugas “Review atau Meringkas” dari dosen untuk mahasiswa yang jumlahnya 5 – 7 halaman dalam sekali ringkas mampu membuat seorang mahasiswa dapat mengingat kembali apa yg dia ringkas?? sedangkan dalam sekali meringkas bisa 2 sampai 3 bab ringkasan ini ditulis untuk masing-masing mata kuliah di 3 hari yang saling berurutan terima kasih sebelumnya.

Tanggapan VG: Anda harus bekerja lebih EKSTRA untuk menghadapi lingkungan perkuliahan yang demikian. Saran saya cari saja topik apa yang diringkas itu di internet, kemudian kaitkan dengan dunia nyata AGAR anda mampu memahami pesan penting dari topik yang diringkas itu. Anda jangan mengeluh, anggap saja ini suatu OPPORTUNITY untuk belajar MANDIRI TANPA mengharapkan 100% ilmu pengetahuan dari DOSEN. Sejak dahulu saya pribadi TELAH menulis kata-kata MOTIVASI berikut di setiap buku kuliah saya. “Guru yang paling BENAR adalah buku-buku teks”. Oleh karena itu verifikasi semua bahan pembelajaran Anda dengan buku-buku teks yang sekarang ini sudah bisa ditanyakan kepada Mbah Dukun Paling Sakti: Google Search. Di samping itu Anda HARUS memahami pesan pokok dari buku teks yang digunakan itu, BUKAN sekedar bab per bab saja. Itu makanya saya menyatakan bahwa alangkah baiknya dosen dan mahasiswa menggunakan Systems Thinking untuk memahami segala sesuatu, sehingga isi satu buku teks bisa dibuat dalam “mind and concept mapping” satu halaman. Kemudian pengayaan dilakukan berdasarkan diagram satu halaman itu (mind and concept mapping). Hal ini akan memudahkan pemahaman terhadap isi buku teks secara keseluruhan.

Silakan baca tulisan berikut dan terima sebagai suatu kenyataan yang masih dijumpai di Indonesia, baik di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi yang belum UNGGUL.
http://m.koran-sindo.com/node/414070

Salam SUCCESS Berwirausaha untuk Mencapai Ke-PUAS-an. PUAS = Pastikan Usaha Anda SUCCESS.

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php