2016

Home » Blog » 2016 » Organisasi Pembelajaran

08-09-16

Organisasi Pembelajaran



  • Bahasa Indonesia
  • English

Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma Master Black Belt
ASQ CMQ/OE, CQE, CQA, CSSBB
APICS CFPIM, CSCP
IQF Six Sigma Master Black Belt
RAB-QSA CMSP

Pencapaian tingkat tertinggi dari kinerja bisnis membutuhkan pendekatan yang dilakukan secara baik terhadap pembelajaran organisasi dan pribadi.

Pembelajaran organisasi mencakup:

  • peningkatan terus-menerus dari pendekatan-pendekatan yang ada,
  • adaptasi terhadap perubahan, dan
  • memimpin ke arah sasaran baru dan/atau pendekatan-pendekatan baru.

Pembelajaran perlu ditanamkan langsung ke dalam cara-cara organisasi itu beroperasi, hal ini berarti PEMBELAJARAN merupakan:

  • bagian regular dari pekerjaan sehari-hari,
  • hal-hal praktis pada tingkat pribadi, unit-unit kerja, dan organisasi,
  • hasil dari solusi masalah yang menghilangkan akar-akar penyebab masalah,
  • penciptaan dan saling berbagi (sharing) pengetahuan ke seluruh organisasi,
  • kesempatan untuk melakukan perubahan-perubahan yang signifikan dan bermanfaat bagi perkembangan organisasi dan pribadi.

Sumber-sumber untuk pembelajaran dapat berasal dari:

  • ide-ide karyawan dan manajemen,
  • riset dan pengembangan (R & D),
  • input dari pelanggan,
  • saling berbagi (sharing) praktek-praktek terbaik,
  • benchmarking,
  • rotasi pekerjaan,
  • on-the-job training, dan
  • program-program pendidikan dan pelatihan.

Pembelajaran organisasi dapat memberikan HASIL dalam:

  • peningkatan nilai kepada pelanggan melalui introduksi produk dan pelayanan baru dan/atau peningkatan kinerja produk dan pelayanan yang telah ada,
  • pengembangan kesempatan bisnis-bisnis baru,
  • reduksi cacat, kesalahan, pemborosan (waste), dan biaya-biaya terkait,
  • peningkatan kinerja (cycle time) dan daya tanggap (responsiveness),
  • peningkatan produktivitas dan efektivitas dalam penggunaan sumber-sumber daya,
  • peningkatan keunggulan kinerja organisasi dalam memenuhi tanggung jawab sosial dan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan demikian, pembelajaran diarahkan tidak hanya menuju penciptaan produk dan pelayanan yang lebih baik, tetapi juga menuju ke arah lebih tanggap, adaptif, dan efisien—memberikan organisasi suatu kemampuan bertahan di pasar dan keunggulan-keunggulan kinerja di pasar.

Michael Marquardt dalam Silberman (2001) mengajukan daftar evaluasi organisasi pembelajaran (learning organization) menggunakan skor berikut:

  • Skor 1 = Tidak Diterapkan atau Diterapkan dalam Skala Sangat Kecil
  • Skor 2 = Diterapkan Secara Moderat
  • Skor 3 = Diterapkan Secara Luas
  • Skor 4 = Diterapkan Secara Penuh (Unggul)

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php