2017

Home » Blog » 2017 » Apakah Benar Ekonomi Pasar (Market Economy) Itu SALAH?

27-03-17

Apakah Benar Ekonomi Pasar (Market Economy) Itu SALAH?



  • Bahasa Indonesia
  • English

Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma Master Black Belt
American Society for Quality (www.asq.org) CMQ/OE, CQA, CSSBB, CQE, CQIA
American Production and Inventory Control Society (www.apics.org) CFPIM, CSCP
International Quality Federation (www.iqf.org) Six Sigma Master Black Belt
Registration Accreditation Board (www.exemplarglobal.org) Quality Management System Practitioner

 

Banyak orang dalam kalangan masyarakat Indonesia yang KURANG memahami prinsip-prinsip ekonomi makro SELALU memandang “HITAM-PUTIH” tentang apabila sistem ekonomi diserahkan kepada pasar (Market Economy), maka harga-harga akan naik dan berakibat NEGATIF bagi masyarakat berpenghasilan rendah Karena mereka akan TIDAK MAMPU mengikuti perkembangan harga-harga yang diserahkan kepada mekanisme pasar itu. Banyak KRITIK dilakukan seperti memunculkan istilah: menghidupkan aliran neo liberal, dll; kemudian memunculkan terminologi seperti lebih baik mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis Pancasila yang TIDAK JELAS model aplikasinya.

Seperti diketahui dalam teori ekonomi makro, tujuan dari ekonomi pasar (market economy) adalah menciptakan EFISIENSI dalam sistem perekonomian, sehingga produk-produk yang dihasilkan akan berkompetisi secara ketat di pasar, di mana harga-harga produk akan tergantung pada kualitas dan produktivitas dari sistem ekonomi yang nota bene berada dalam sektor-sektor primer (pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, perkebunan, pertambangan, dll); sector sekunder (industri pengolahan dan manufaktur); sektor jasa (industri jasa, perdagangan, perbankan, dll).

Korea Selatan yang SANGAT MAJU dalam perekonomian sehingga berubah dari negara miskin TANPA sumber daya alam pada tahun 1960-an menjadi negara kaya yang mengandalkan KOMPETENSI sumber daya manusia sekarang, TELAH membuktikan bahwa sistem perekonomian yang dikendalikan oleh pemerintah (government control) yang penuh ke-TIDAK EFISIEN-an itu apabila ditransformasikan menjadi ekonomi pasar (market economy) akan memberikan kemajuan ekonomi yang sangat pesat.

Kasus Korea Selatan ini dianggap sebagai perubahan paradigma baru dalam teori ekonomi pembangunan (pendekatan baru dalam ilmu ekonomi pembangunan).

Mengapa Korea Selatan SUCCESS melakukan transformasi sistem ekonomi dari Government Control menjadi Market Economy?

Perhatikan model pembangunan ekonomi baru dari Korea Selatan dalam Bagan Terlampir.

Pertama, Pemerintah Korea Selatan sejak 1960-an menetapkan sasaran utama, yaitu: Meningkatkan Daya Saing Sistem Perekonomian Nasional, dengan dua target utama, (1) STABILISASI HARGA, dan (2) MENINGKATKAN EFISIENSI EKONOMI.

Kemudian Target STABILISASI HARGA dilakukan dengan serangkaian kebijakan pemerintah seperti tampak dalam bagan terlampir.

Juga Target Peningkatan Efisiensi Ekonomi dilakukan dengan serangkaian kebijakan ekonomi.

Dan hal di atas yang menyebabkan Sistem Perekonomian Korea Selatan MAMPU mencapai target STABILISASI HARGA & EFISIENSI EKONOMI sekaligus sehingga meningkatkan daya saing perekonomian nasional Korea Selatan yang kita sekarang TELAH mengetahui bahwa produk-produk dari Korea Selatan telah memasuki pasar Global dan MAMPU bersaing dengan produk-produk dari negara maju lainnya.

KESIMPULAN: TIDAK BENAR bahwa sistem ekonomi berbasis mekanisme pasar akan membuat harga-harga meningkat sehingga memicu inflasi, dan bla bla bla, dstnya. Tampak bahwa Manajemen Sistem Ekonomi yang diterapkan menggunakan STRATEGI yang jelas (STABILISASI HARGA + EFISIENSI EKONOMI) akan mencapai SUCCESS GEMILANG.

Catatan: pada tulisan saya yang terdahulu pernah mengungkapkan bahwa jika kita ingin belajar tentang bagaimana aplikasi Pasal 33 dari UUD 1945, maka silakan datang ke Korea Selatan dan belajar yang BENAR (bukan asal studi banding) tentang bagaimana negara itu berhasil menerapkan Pasal 33 UUD 1945 yang sesungguhnya.

Salam SUCCESS

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php