2014

Home » Blog » 2014 » Landasan/Fondasi Kewirausahaan: OPPORTUNITY BUKAN MONEY (Serial Tulisan 1)

19-09-14a

Landasan/Fondasi Kewirausahaan: OPPORTUNITY BUKAN MONEY (Serial Tulisan 1)



  • Bahasa Indonesia
  • English

Orang-orang SUCCESS atau yang disebut orang-orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap OPPORTUNITY atau kesempatan. Mereka lebih sensitif terhadap adanya OPPORTUNITY, pandai menciptakan OPPORTUNITY, dan bertindak ketika OPPORTUNITY itu datang. Orang SUCCESS membaca tulisan: OPPORTUNITY IS NOWHERE sebagai: OPPORTUNITY IS NOW HERE—Kesempatan Ada Di sini SEKARANG, sedangkan orang GAGAL tetap membaca: OPPORTUNITY IS NOWHERE—kesempatan tidak ada di mana-mana!

Mengapa Demikian?

Ternyata orang-orang SUCCESS memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan kerja (networking) baru. Orang-orang GAGAL lebih tegang sehingga mereka tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru.

Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permatanya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: “Mr. Buffet!” Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzberg berpikir lain. Ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permatanya. Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, bertemu muka. Setahun kemudian Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul ia beruntung (SUCCESS).

Menciptakan OPPORTUNITY

Banyak orang merasa bahwa keberuntungan, kekayaan, kepandaian dan kekuatan merupakan sumber OPPORTUNITY untuk memperoleh SUCCESS. Hal ini tidak salah, namun juga tidak selalu benar!

Ternyata hal-hal di atas tidak selalu demikian. Seringkali “kenyamanan” yang kita alami menyamarkan OPPORTUNITY untuk SUCCESS. Kenyamanan ini kerap membuat kita terlena, sehingga kita enggan untuk keluar dari zona nyaman ini untuk menciptakan OPPORTUNITY untuk menjadi lebih SUCCESS.

Catatan: VG cukup lama terlena dalam zona nyaman ini sejak 1998-2008 (sekitar 10 tahun).

Sebaliknya dalam “masalah (kesempitan)” ataupun ketidaknyamanan yang kita alami, kesempatan untuk SUCCESS lebih mudah dicari dan diciptakan. Kegagalan atau Masalah seringkali menjadi “pintu masuk” untuk menciptakan dan memperbesar OPPORTUNITY.

Catatan: Pengalaman Aktual Pribadi ketika bangkrut dan berhutang banyak TELAH menyadarkan VG bahwa jika kita hanya mengharapkan pendapatan AKTIF dan TABUNGAN saja, maka sewaktu-waktu kita bisa menjadi BANGKRUT dan MISKIN! Pembelajaran “mahal dan menyakitkan” ini mengubah 180 derajat cara berpikir dan bertindak VG AGAR secepat mungkin menciptakan Pendapatan PASIF melalui mempelajari secara disiplin dan hati-hati serta menerapkan 100% intisari dari buku Cashflow Quadrant yang ditulis oleh Robert T. Kiyosaki (pada tahun 1997 VG telah pernah membaca buku ini, tetapi KARENA VG terlena dalam zona nyaman, maka isi buku yang bagus itu hanya menjadi pengetahuan saja TANPA ACTION). Ketika menghadapi kesulitan FINANSIAL untuk mencukupi kebutuhan hidup dan harus membayar kembali HUTANG, maka VG mempelajari ulang isi buku Cash Flow Quadrant dan menerapkan 100% tentang Strategi Berinvestasi dalam Property sebagai cara menuju FINANCIAL FREEDOM. Mengapa VG memilih investasi property (Condotel-Condominium Hotel)? Karena produk ini memiliki laju kenaikan harga yang sangat menggiurkan dalam waktu singkat (capital gain sangat tinggi dibandingkan produk investasi lain seperti: emas, reksadana, dll). Dengan demikian ROI (Return On Investment) dari Condotel Bintang 4 atau 5 bisa mencapai puluhan (bahkan ratusan) persen dalam waktu singkat.

Bagaimana Memulai Investasi TANPA Modal Uang (Money)?

Jika kita TIDAK memiliki modal uang, maka cari dari dalam POTENSI diri kita, hal-hal POSITIF apa yang dimiliki? Ke-JUJUR-an, Ke-BERANI-an mengambil RISIKO, Ke-INGIN-an untuk MENGUNTUNGKAN Mitra/Partner Bisnis, KREATIVITAS dan INOVASI, merupakan MODAL UTAMA untuk menciptakan OPPORTUNITY bagi seorang Wira Usaha (Entrepreneur).

Banyak orang menjadi GAGAL ketika mereka berhubungan dengan PEMILIK MODAL (OPM = Other People Money), KARENA mereka datang dengan MENTAL INFERIOR, TIDAK KREATIF, TIDAK MAU menanggung RISIKO, TIDAK JUJUR, TIDAK PROAKTIF, dan BANYAK SIFAT yang meragukan PEMILIK MODAL (OPM).

Bahasa komunikasi dalam BISNIS terutama berkaitan dengan upaya mencari MODAL ORANG LAIN (OPM = Other People Money) adalah: PROPOSAL BISNIS yang berisi ACTION PLAN 5W-2H (What, Why, Where, When, Who, How, How Much). Apa Jenis Produk Bisnis? Mengapa Produk itu yang diajukan/dipilih? Di mana lokasi bisnis? Kapan memulai bisnis itu? Siapa penanggung jawab dari bisnis itu? Bagaimana memulai bisnis itu? Berapa keuntungan (manfaat) dan biaya-biaya dari bisnis itu per tahun?

Catatan: seharusnya pengusul atau orang yang menyusun proposal bisnis itu yang HARUS menjadi penanggungjawab termasuk semua RISIKO yang ditimbulkan dari proposal BISNIS itu. Jika kita masih meminta PEMILIK MODAL (OPM = Other People Money) yang bertanggung jawab atas RISIKO BISNIS yang kita ajukan, maka pemilik modal akan menertawakan kita dan menganggap bahwa kita BUKAN Mitra/Partner Bisnis yang COCOK (BUKAN seorang Entrepreneur, TETAPI hanya seorang Staff/Karyawan Biasa). Di sinilah banyak orang langsung GAGAL TOTAL dalam memperoleh kepercayaan dari PEMILIK MODAL (OPM = Other People Money), karena mereka datang dengan karakter seorang karyawan biasa BUKAN seorang Entrepreneur yang layak menjadi Partner/Mitra dari PEMILIK MODAL (OPM).

Apa Yang HARUS Dilakukan Setelah Memperoleh Kepercayaan dari PEMILIK MODAL (OPM = Other People Money)?

VG menawarkan FORMULA untuk memperbesar OPPORTUNITY (kesempatan) sebagai berikut:

O = S / (W x T).

Berdasarkan formula ini, maka untuk memperbesar Opportunity (O), kita harus memfokuskan perhatian pada meminimumkan atau menghilangkan Weaknesses (W) dan menghindari Threats (T). Jika hal ini dilakukan, maka orang SUCCESS akan tetap rendah hati, tidak perlu sombong dan arogan, karena mereka menyadari bahwa mereka masih memiliki kelemahan-kelemahan yang harus terus-menerus dihilangkan atau diminimumkan. Orang SUCCESS akan menjadi sombong dan arogan, apabila mereka selalu berfokus pada kekuatan-kekuatan mereka. Ingat bahwa Ancaman (Threats) akan diarahkan pada kelemahan-kelemahan kita, bukan pada kekuatan-kekuatan kita! Dengan demikian upaya giat untuk meminimumkan atau menghilangkan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) kita, sekaligus akan membantu kita mengurangi atau menghindarkan ancaman-ancaman yang mungkin terjadi.

SUCCESS dan Rendah Hati

Seorang CEO dari perusahaan Fortune 100 mengatakan, SUCCESS bisa membuat kita menjadi arogan. Saat kita arogan, kita berhenti mendengarkan. Ketika kita berhenti mendengarkan, kita berhenti berubah. Dan di dunia yang terus berubah dengan begitu cepatnya seperti sekarang, kalau kita berhenti berubah, maka kita akan GAGAL.

Itulah sisi negatif dari SUCCESS, yaitu arogansi! Arogansi muncul saat seseorang merasa diri paling hebat, paling luar biasa, dan paling baik dibandingkan dengan orang lain. Penyakit mental ini bisa menjangkiti apa dan siapa saja, mulai dari organisasi, produk, pemimpin, sampai orang biasa.

Orang SUCCESS yang bersombong ria sebenarnya patut disayangkan. Bayangkan saja, saat kita berjuang keras menggapai SUCCESS, kita begitu terbuka untuk belajar. Kita mau mendengarkan, mau berjerih payah, berani hidup susah, dan mengorbankan diri sendiri. Bahkan, kita tampak sangat ‘merakyat’ hidupnya. Akan tetapi, itu dulu. Sayang sekali, saat SUCCESS datang, kita menjadi lupa diri!

Mungkin kita akan berkata, “Saya sudah SUCCESS mencapai yang terbaik. Sekarang, Andalah yang harus mendengarkan saya. Saya tidak perlu lagi mendengarkan Anda.” Hal itu diperparah lagi ketika mereka dikelilingi oleh orang-orang penjilat (ABIS = Asal Bapak/Ibu Senang), yang tidak berani membicarakan soal kekurangan kita. Hal ini membuat kita semakin ‘megalomania’, pongah, angkuh, dan egois. Kita akan terbelenggu oleh SUCCESS, sehingga tidak mau dan tidak pernah belajar lagi. Akibatnya kita akan menjadi GAGAL dalam perjalanan waktu selanjutnya!

Untuk mencegah hal-hal di atas, agar SUCCESS selalu diikuti dengan rendah hati (bukan arogansi), maka kita sebaiknya memfokuskan pada kelemahan-kelemahan kita, dan lupakan tentang kekuatan-kekuatan atau kehebatan-kehebatan kita itu. Dengan demikian kita akan menjadi manusia pembelajar selamanya! Ingat selalau formula berikut, O = S / (W x T), agar kita mau menjadi manusia pembelajar selamanya, yang berarti akan menjadi orang SUCCESS selama perjalanan hidup kita. Dengan demikian tulisan di batu nisan kita akan menjadi: “Tidak Ada Penyesalan (No Regret)”!

Ceritera tentang OPPORTUNITY (Kesempatan)

Di sebuah ladang yang subur, terdapat dua buah bibit tanaman yang terhampar. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku sangat dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, serta kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”

Dan bibit yang pertama itupun tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa waktu kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan memakannya segera!

Ceritera singkat di atas menunjukkan bahwa KETAKUTAN yang berlebihan pada akhirnya tetap tidak akan berguna menjadi sesuatu apapun!

Pernyataan Motivasi untuk Menciptakan OPPORTUNITY (Kesempatan)

 

Sebagian orang mengatakan opportunity (kesempatan) hanya datang satu kali…. itu tidak benar. OPPORTUNITY (kesempatan) itu selalu datang, tetapi kita harus siap menanggapinya

Louis L’amour

Setiap kegagalan yang harus saya hadapi memberikan saya kesempatan untuk memulai lagi dan mencoba sesuatu yang baru

Colonel Sanders, Pendiri KFC

Rahasia SUCCESS bukan terletak pada mengerjakan apa yang disenangi, tetapi menyenangi apa yang sedang dikerjakan

James M. Barrie

Hanya mereka yang berani gagal secara luar biasa dapat mencapai hal-hal yang luar biasa juga

Robert F. Kennedy

Orang sering tidak melihat opportunity (kesempatan), karena dalam banyak hal kesempatan itu muncul dalam bentuk masalah yang membutuhkan pengorbanan

Vincent Gaspersz

Di tengah kesulitan terdapat opportunity (kesempatan)

Albert Einstein

Sukses terjadi ketika opportunity (kesempatan) bertemu persiapan

Anonim

Ketika satu pintu tertutup, pintu yang lain akan terbuka. Tetapi kita sering melihat terlalu lama dan menyesali pintu yang tertutup itu, sehingga tidak melihat ada satu pintu lagi yang terbuka untuk kita

Alexander Graham Bell

Ada empat hal yang tidak dapat kembali: kata yang terucapkan, anak panah yang terlepas, masa lalu dan kesempatan yang disia-siakan

Omar Ibn Al-Hali

Saya tidak menilai SUCCESS seseorang dengan berapa tinggi ia memanjat, tetapi dengan seberapa tinggi ia dapat melambung kembali saat terjatuh ke bawah

George S. Patton

SUCCESS lebih sering dimiliki oleh orang yang berani melakukan, dan sangat terlalu jarang akan dimiliki oleh orang yang takut dengan konsekuensi

Jawaharlal Nehru, Pemimpin India, 1889-1964

Jadikanlah KEGAGALAN sebagai guru, bukan belenggu yang menghancurkan hidup kita. Karena sesungguhnya, KEGAGALAN adalah penundaan (SUCCESS yang tertunda). Bukan kekalahan yang mengakhiri segalanya

Denis Waitley

Adalah tidak masalah berapa orang mengatakan itu tidak dapat dikerjakan, atau berapa orang telah mencoba sebelumnya; hal yang terpenting adalah merealisasikan apa yang sedang kita kerjakan. Itu adalah usaha pertama kita

Wally Amos

Saya akan belajar, opportunity (kesempatan) akan datang

Abraham Lincoln

Kegagalan adalah opportunity (kesempatan) untuk memulai lagi dengan lebih cerdas

Moshe Arens

Tidak ada yang mendapat jaminan SUCCESS. Tentu saja, faktor-faktor seperti opportunity (kesempatan), keberuntungan dan waktu adalah penting. Tetapi inti dari SUCCESS biasanya ditemukan dalam konsep-konsep dasar kuno, seperti kerja keras, tekad, perencanaan kerja yang baik, dan ketekunan

Mia Hamm

Saya selalu berusaha mengubah setiap bencana menjadi opportunity (kesempatan)

John Davison Rockefeller

Kemampuan tidak ada artinya tanpa opportunity (kesempatan)

Napoleon I

Dunia ini penuh dengan kelimpahan dan opportunity (kesempatan), tetapi terlalu banyak orang datang ke air mancur kehidupan dengan membawa saringan bukan mobil tangki, … satu sendok teh bukan sekop. Mereka mengharapkan sedikit dan sebagai hasilnya mereka mendapatkan sedikit

Ben Sweetland

Berhenti kuatir, mulailah hidup! Kekuatiran adalah penyalahgunaan imajinasi

Mary Crowley


Saya mau sharing HANYA kepada mereka yang ingin menjadi orang SUCCESS dalam menuju Kebebasan Finansial, BUKAN kepada karyawan atau tenaga-tenaga profesional yang masih bergelut dengan Pendapatan AKTIF.

Formula O = S / (W x T) BUKAN HANYA dapat diterapkan dalam bidang Kewirausahaan saja TETAPI bisa diterapkan dalam bidang apa saja. Saya pernah menggunakan Formula yang diturunkan dari analisis SWOT ini dalam “mengecoh” dosen-dosen penguji Disertasi S3 saya di ITB. Begini strategi saya.

Karena Threats (Ancaman) PASTI akan menyerang Weaknesses (Kelemahan-kelemahan), maka ketika menulis Disertasi S3 saya membuka lubang/celah selebar-lebarnya yang berkaitan dengan STATISTIKA TERAPAN untuk diserang oleh para penguji Disertasi Doktor di ITB Bandung.

Seperti diketahui bahwa saya berlatar belakang sarjana peternakan (S1) dan magister statistika terapan (S2), sehingga jelas saya TIDAK KUAT (LEMAH) dalam bidang Rekayasa Sistem dan Industri. Sebaliknya saya KUAT dalam bidang STATISTIKA TERAPAN. Karena formula dalam analisis SWOT di atas menunjukkan bahwa Ancaman (Threats) akan MENYERANG sesuatu yang LEMAH (Weaknesses), maka saya “pura-pura LEMAH” dalam bidang STATISTIKA TERAPAN dengan cara membuka berbagai OPPORTUNITY untuk diserang oleh dewan penguji dalam aspek STATISTIKA TERAPAN ini. Berbagai asumsi tentang uji-uji kenormalan, homogenitas, distribusi peluang, dll TIDAK saya tampilkan dalam disertasi. PADAHAL kita mengetahui bahwa penggunaan uji-uji STATISTIKA baru dianggap sahih (valid) apabila memenuhi berbagai persyaratan dan asumsi. Meskipun hal ini tidak ditampilkan dalam disertasi, TETAPI saya telah menyiapkan semua jawaban dan melakukan berbagai pengujian statistika yang membuktikan bahwa semua asumsi dan persyaratan telah terpenuhi. Strategi ini saya sebut sebagai Strategi Pura-Pura Lemah (padahal sesungguhnya SANGAT KUAT).

Sebaliknya, karena saya LEMAH dalam bidang Rekayasa Sistem dan Industri, maka saya memainkan Strategi Pura-Pura Kuat (padahal sesungguhnya LEMAH) dengan cara TIDAK MEMBERIKAN CELAH atau KESEMPATAN untuk ditanya oleh para penguji, karena setiap pernyataan yang berkaitan dengan Rekayasa Sistem dan Industri dalam disertasi telah dibuat sangat lengkap, termasuk berbagai kemungkinan pertanyaan yang timbul telah ada jawaban dalam disertasi saya itu.

Apa yang terjadi dalam ujian disertasi saya itu? Selama 8 (delapan) jam semua pertanyaan dari penguji mengarah pada bidang STATISTIKA TERAPAN, sehingga seolah-olah saya sedang mengambil DOKTOR dalam bidang STATISTIKA TERAPAN. Ketua Pembimbing saya sampai berdiri dan melihat saya KARENA serangan bertubi-tubi dalam bidang STATISTIKA TERAPAN. Padahal dalam hati saya, para penguji disertasi telah memasuki “JEBAKAN” saya yang berpura-pura LEMAH (Aplikasi Strategi Pura-Pura Lemah) dalam bidang STATISTIKA TERAPAN.

Setelah selesai ujian sekitar jam 16:00 (ujian dari jam 08:00 pagi dengan istirahat makan siang 1 jam), para penguji memberikan komentar: ternyata Anda menguasai STATISTIKA TERAPAN, tetapi mengapa berbagai jawaban yang tadi Anda kemukakan itu tidak dimasukkan ke dalam disertasi Anda? Saya HANYA menyatakan bahwa ini adalah Disertasi Doktor dalam bidang REKAYASA SISTEM DAN INDUSTRI, BUKAN Disertasi Doktor dalam Bidang STATISTIKA TERAPAN.

Strategi Pura-Pura Kuat dan Strategi Pura-Pura Lemah itu jika dibuatkan dalam bentuk bagan seperti terlampir.

Strategi yang dikemukakan di atas BISA ditiru oleh teman-teman yang sedang menempuh pendidikan S3 (Doktor) agar bisa “mengecoh” dewan penguji dalam ujian tertutup disertasi doktor (S3), sehingga memperoleh nilai terbaik (A).

Dari penjelasan di atas, TAMPAK bahwa pandai saja belum cukup, yang terpenting dalam meraih kehidupan yang SUCCESS adalah STRATEGI. Jadi ACTION yang berbasis STRATEGI merupakan kunci utama menuju SUCCESS.>/p>


Apakah anda telah memiliki SISTEM sehingga berada dalam Kuadran B (Business Owner)? Cara mengujinya adalah menjawab pertanyaan berikut: Apa yang terjadi pada bisnis saya apabila saya pergi jalan-jalan ke luar negeri selama 6 (enam) bulan? Apakah bisnis itu masih tetap berjalan normal dan menguntungkan? Jika jawabannya Ya, maka SELAMAT berarti anda telah berada di Kuadran yang benar. Tetapi kalau jawabannya TIDAK, saya tidak bisa meninggalkan bisnis saya KARENA permintaan sedang meningkat. Maka sesungguhnya anda masih berada dalam Kuadran Employee, hanya berpindah dari E (Employee) menjadi S (Self-Employed). Jika MASIH di Kuadran S, maka kita boleh bertemu untuk kita berdiskusi bagaimana menjadi B (Business Owner) yang sesungguhnya. Tulisan-tulisan saya akan mudah dipahami apabila dibaca oleh mereka yang telah berada di Kuadran B (Business Owner) dan/atau I (Investor). Terlalu berat untuk dipahami oleh seorang E (Employee) apalagi MASIH mengalami masalah dalam POSITIVE ATTITUDE.

Salam SUCCESS Berwirausaha Menggunakan OPM (Other People’s Money) dan OPT (Other People’s Time).

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php