2016

Home » Blog » 2016 » Pengetahuan. Pengalaman. Kreatifitas.

Pengetahuan. Pengalaman. Kreatifitas.



  • Bahasa Indonesia
  • English

Contoh perbandingan antara Knowledge, Penggunaan Knowledge dalam pekerjaan sehari-hari (Experience), dan Menciptakan sesuatu berdasarkan Knowledge yang ada (Creativity). Yang dibutuhkan dalam dunia nyata BUKAN sekedar Knowledge atau penggunaan Knowledge TETAPI menciptakan sesuatu berdasarkan Knowledge yang ada yaitu Kreativitas (Creativity).

Biasanya otak kiri berkaitan dengan hal-hal logika dan otak kanan berkaitan dengan imajinasi, gambar-gambar, dll. Pendekatan untuk membangun Kreativitas (Creativity) sekarang tidak hanya menggunakan otak kanan saja TETAPI menggunakan seluruh kemampuan otak (whole-brain creativity) seperti bagan terlampir.

Kreativitas (Creativity) BISA dilatih sejak anak kecil melalui hal-hal sederhana. Misalkan kita memberi gambar satu TITIK kecil lalu bertanya kepada mereka. Pada awalnya sang anak HANYA menyebut gambar yang dilihat itu adalah sebuah TITIK, karena memang itu yang ia telah tahu (belajar dari orang lain). TETAPI kita mulai memberitahu bahwa apabila kamu ingin KREATIF maka kamu HARUS berimajinasi agar apa yang kamu lihat itu (misalnya TITIK) ingin dijadikan apa? Kemudian membimbing perlahan-lahan sang anak agar selalu mengembangkan daya imajinasi sehingga tidak melihat sesuatu hal HANYA di permukaan saja seperti kebanyakan orang yang TIDAK Kreatif! Contoh bagan terlampir biasa saya gunakan untuk memberikan contoh membangun kreativitas pada anak-anak menggunakan hal-hal sederhana.

Jika kemampuan anak tentang daya nalar dan analisis telah meningkat misalnya pada tingkatan SMU dan/atau mahasiswa, maka kita mulai mengajarkan kepada mereka agar jika belajar sesuatu hal HARUS menggunakan “whole brain creativity” yang terdiri dari: (1) KONSEPTUAL untuk keperluan mendesain sesuatu, (2) ANALISIS untuk keperluan operasional (implementasi), (3) STRUKTUR untuk keperluan memahami urut-urutan dalam proses, dan (4) SOSIAL untuk keperluan membangun kerjasama menggunakan pendekatan TEAM (Together Each others Achieves More) dalam proses implementasi menuju tujuan.

Jika empat hal ini dilakukan terus-menerus maka kemampuan otak kiri dan otak kanan akan berkembang seimbang sehingga sekaligus akan meningkatkan kemampuan KONSEPTUAL, ANALISIS, STRUKTUR, dan SOSIAL!

Contoh jika seseorang ingin belajar tentang apa itu Lean Six Sigma Supply Chain Management (Topik terbaru dalam ilmu manajemen bisnis modern) maka akan lebih mudah apabila topik yang besar dan luas ini dirangkum terlebih dahulu ke dalam STRUKTUR berbentuk diagram. Setelah itu baru kita mulai belajar menggunakan urutan: (1) Konseptual, (2) Analisis, (3) Struktur, dan (4) Sosial.

Tampaknya Sistem Pendidikan di Indonesia masih perlu belajar tentang: Bagaimana Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien? Saya pribadi apabila belajar sesuatu hal yang baru SELALU menggunakan pendekatan dari paling mudah dipahami (biasanya dibuatkan terlebih dahulu STRUKTUR berbentuk diagram) baru mulai mempelajari secara mendalam tentang STRUKTUR dari suatu topik itu secara sistematik.

Jika kita HANYA mengandalkan KNOWLEDGE maka kita tidak akan mampu untuk memenangkan persaingan dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Jika kita HANYA mengandalkan EXPERIENCE juga tidak akan membuat kita mampu bersaing dalam era persaingan bebas yang hiperkompetitif sekarang ini. Satu-satunya modal untuk persaingan untuk SUCCESS adalah KREATIFITAS! Faktor-faktor lain termasuk sumber daya modal maupun sumber daya alam HANYA menjadi pendukung dan memperlancar keberhasilan bagi sumber daya manusia (SDM) KREATIF!

Bagi mereka yang senang hal-hal praktis, maka buku berjudul: Creativity and Innovation for Managers berikut sangat bagus untuk dibaca:
http://gen.lib.rus.ec/book/index.php?md5=ae70f2e1534d61e5c27b68527616a939

Salam SUCCESS.

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php