2016

Home » Blog » 2016 » PDCA Approach Ibarat Memegang Dua Kartu Joker dalam Permainan Kartu

28-12-16

PDCA Approach Ibarat Memegang Dua Kartu Joker dalam Permainan Kartu



  • Bahasa Indonesia
  • English

Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma Master Black Belt
American Society for Quality (www.asq.org) CMQ/OE, CQA, CSSBB, CQE, CQIA
American Production and Inventory Control Society (www.apics.org) CFPIM, CSCP
International Quality Federation (www.iqf.org) Six Sigma Master Black Belt
Registration Accreditation Board (www.exemplarglobal.org) Quality Management System Practitioner

Beberapa waktu yang lalu saya telah memperkenalkan model sistem manajemen PDCA (Plan-Do-Check-Act) berbentuk flowchart yang memberikan dua jalur, yaitu: (1) Jalur SUCCESS secara langsung yang diikuti dengan praktek-praktek standar Continual Improvement (gradual or rapid/breakthrough improvement), dan (2) Jalur GAGAL yang HARUS segera diikuti dengan Problem Solving untuk memeriksa kembali pada tahap Plan (P) dan/atau Do (D) karena hampir PASTI ada praktek-praktek dalam tahap Plan (P) dan/atau Do (D) yang TIDAK diikuti secara benar dan konsisten.

Menggunakan konsep yang sama, saya memperkenalkan PDCA (Plan-Do-Check-Act) berbentuk kotak yang berisi “ruang kosong”, di mana segala sesuatu yang berkaitan dengan manajemen modern atau apa saja dapat diisi dalam “ruang kosong” itu (lihat Bagan 1: PDCA Management Framework).

Saya mengibaratkan PDCA Management Framework ini sebagai ibarat kita memegang dua kartu Joker dalam permainan kartu. Bagi mereka yang paham bermain kartu, apabila seseorang memiliki/memegang dua kartu Joker, maka ia dikatakan beruntung karena hampir PASTI orang itu akan keluar sebagai pemenang dalam permainan kartu itu.

Mengapa demikian? Karena kartu Joker dapat dipasangkan dengan kartu apa saja dan berfungsi multiguna. Demikian pula PDCA Management Framework yang memiliki dua jalur SUCCESS atau GAGAL ini dapat diibaratkan sebagai dua kartu Joker dalam permainan kartu. Dengan demikian seseorang yang memahami dan menerapkan secara konsisten PDCA Management Framework ini hampir PASTI dia akan mengalami/mencapai SUCCESS dalam kehidupan ini.

Bukankah menjalani kehidupan ini dapat diibaratkan sebagai suatu permainan yang berulang-ulang? Mungkin saja pada waktu tertentu kita akan mengalami ke-GAGAL-an, tetapi setelah kita mengetahui bahwa kita berada pada jalur GAGAL dan SEGERA melakukan PROBLEM SOLVING, maka pada selang waktu tertentu setelah itu kita akan berada pada jalur SUCCESS mengikuti PDCA Management Framework dalam Bagan 1 itu!

Bagaimana jika seseorang terus-menerus GAGAL, meskipun dia telah memahami PDCA Management Framework dalam bagan 1 itu? Jika demikian, maka marilah kita secara JUJUR memeriksa AKS (Attitude, Knowledge, Skills) yang akan dimasukkan ke dalam “ruang kosong” dari PDCA Management Framework itu sehingga membentuk Bagan 2 yang disebut sebagai: Attitude, Knowledge, Skills (AKS) & PDCA for SUCCESS.

Agar diketahui bahwa nilai efektivitas manusia ditentukan oleh perkalian antara A x K x S, sehingga jika ada satu saja elemen yang bernilai negatif atau NOL, maka orang itu hampir PASTI akan bermasalah terus-menerus dalam kehidupannya alias GAGAL TOTAL. Perhatikan dalam Bagan 2, di mana Attitude (A) HARUS berkaitan langsung dan terintegrasi dengan Knowledge (K) dan Skills (S) dalam kerangka manajemen PDCA (Plan-Do-Check-Act) itu.

Attitude yang POSITIF bagi setiap orang agar mencapai SUCCESS dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

  1. Memiliki GREAT ATTITUDE (Acronym): Gratitude (Bersyukur), Responsible (Bertanggung-jawab), Enthusiatic (Antusias), Accountable (Akuntabilitas/Tanggung gugat), Totality (Totalitas), Always making today is my best day (Selalu membuat hari ini merupakan hari terbaik saya), Taking pride in a job well done (Bangga dalam arti positif terhadap setiap pekerjaan yang diselesaikan dengan baik), Treating others with respect (Memperlakukan orang lain dengan rasa hormat), Isolating my negative thoughts (Menghilangkan pikiran-pikiran negatif saya), Treating tasks as opportunities for improvement toward SUCCESS (Memperlakukan tugas-tugas sebagai kesempatan untuk perbaikan menuju SUCCESS), Utilizing my talents everyday (Menggunakan semua talenta saya setiap hari), Doing the job right the first time (Mengerjakan hal-hal yang benar sejak pertama kali), Expecting positive outcomes everyday (Mengharapkan hasil-hasil positif setiap hari).
  2. Spirituality & Mentality (Memiliki spiritualitas sesuai keyakinan masing-masing dan bermental baik).
  3. Memiliki Visi, Misi, Nilai-nilai dan Prinsip-prinsip sebagai “True North” (Kompas Kehidupan).
  4. Berfokus pada pelanggan dan selalu berusaha memuaskan pelanggan (orang yang menggunakan produk barang dan/atau jasa kita).
  5. Selalu berorientasi pada solusi masalah dan perbaikan terus-menerus.
  6. Berpikir strategik dalam kerangka sistem.
  7. Selalu memperhitungkan nilai berdasarkan pertimbangan manfaat dan biaya.
  8. Dan lain-lain yang mendukung ATTITUDE POSITIF untuk membentuk karakter seorang professional.

Jika AKS (Attitude, Knowledge, Skills) yang UNGGUL dan TERINTEGRASI itu dipasangkan dengan Kerangka Manajemen PDCA (Plan-Do-Check-Act), maka hampir dapat dipastikan seseorang akan mencapai SUCCESS berupa pencapaian target-target sesuai KOMPETENSInya. Tulisan saya yang akan datang adalah membahas tentang bagaimana suatu bisnis yang SUCCESS dimasukkan ke dalam “ruang kosong” dari Kerangka Manajemen PDCA itu.

Terima kasih. Salam SUCCESS.

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php