2017

Home » Blog » 2017 » Aplikasi Prinsip-Prinsip Manajemen Modern ke Dalam Diri Sendiri Agar Berkarakter Profesional

21-02-17

Aplikasi Prinsip-Prinsip Manajemen Modern ke Dalam Diri Sendiri Agar Berkarakter Profesional



  • Bahasa Indonesia
  • English

Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma Master Black Belt
American Society for Quality (www.asq.org) CMQ/OE, CQA, CSSBB, CQE, CQIA
American Production and Inventory Control Society (www.apics.org) CFPIM, CSCP
International Quality Federation (www.iqf.org) Six Sigma Master Black Belt
Registration Accreditation Board (www.exemplarglobal.org) Quality Management System Practitioner

 

Kesalahan berpikir pertama kali sehingga membentuk mindset yang SALAH di awali dari menyatakan bahwa manajemen modern HANYA bisa diterapkan di luar diri kita, yaitu: diterapkan pada perusahaan-perusahaan atau organisasi-organisasi besar, negara-negara maju, dll.

Perlu dicatat bahwa unit terkecil dari organisasi-organisasi modern ataupun negara-negara modern adalah anggota organisasi atau rakyat negara itu yang notabene adalah individu-individu pribadi. Berdasarkan alasan ini, maka Lean Learning Formula menekankan prinsip agar menerapkan segala sesuatu hal-hal baru yang positif ke dalam diri sendiri sehingga kita berubah terlebih dahulu dan memperoleh kompetensi serta manfaat langsung pada diri sendiri baru selanjutnya bisa disebarluaskan kepada sesama anggota team menjadi banyak team mandiri yang professional kemudian baru berkembang menjadi organisasi professional, dan seterusnya.

Pemahaman seperti ini TELAH saya peroleh ketika belajar pertama kali Total Quality Management (TQM) pada tahun 1988 (ketika menjadi mahasiswa program Doktor/S3 Teknik Sistem dan Manajemen Industri Institut Teknologi Bandung) di mana ketika itu prinsip-prinsip tentang kualitas belum banyak dikenal di Indonesia.

Prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) apabila diterapkan pada diri sendiri akan membentuk Total Quality Person (TQP), kemudian pribadi-pribadi yang TELAH menerapkan prinsip-prinsip TQM ini apabila membentuk TEAM (Together Everyone Achieves More) maka akan menjadi Total Quality Team (TQT), dan selanjutnya TEAM yang berkualitas itu apabila bekerja sama dalam organisasi akan membentuk Total Quality Organization (TQO) yang sering disebut sebagai Organisasi Berbasis Total Quality Management (TQM)-TQM Based Organization.

Demikian pula apabila banyak organisasi berkualitas itu TELAH ada dalam suatu negara, maka negara itu akan MAMPU membangun peradaban masyarakatnya dengan prinsip-prinsip TQM sehingga menjadi negara modern yang berkualitas.

Demikian pula prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) ini apabila diterapkan oleh seluruh anggota keluarga akan membentuk Total Quality Family (TQF), dstnya. Jika semua komunitas dari perguruan tinggi itu yang terdiri dari mahasiswa, dosen, staff administrasi, dll apabila menerapkan prinsip-prinsip TQM, maka akan membentuk Total Quality University, dll.

Jika kita MAMPU menerapkan prinsip-prinsip manajemen modern seperti Total Quality Management (TQM) ke dalam diri kita, maka kita akan memahami tentang cara bekerja yang SANGAT efektif dan efisien, selanjutnya kita akan PEDULI dan melakukan perbaikan atau peningkatan kinerja terus-menerus, yang pada akhirnya kita akan menjadi seorang Ahli yang MAMPU menciptakan inovasi-inovasi. Dengan demikian prinsip-prinsip belajar (Lean Learning Formula) dapat diterapkan secara benar pada waktu kita ingin belajar sesuatu hal baru, yaitu kita akan berusaha mencapai urutan teratas (urutan ke-5) dan menghindarkan diri terjebak pada urutan ke-1 atau ke-2 berikut.

  • Urutan 1: Saya Mendengar dan Saya LUPA (I hear and I FORGET).
  • Urutan 2: Saya Melihat dan Saya PERCAYA (I see and I BELIEVE).
  • Urutan 3: Saya Melakukan dan Saya MENGERTI (I do and I UNDERSTAND).
  • Urutan 4: Saya peduli dan saya MEMPERBAIKI (I take care and I IMPROVE).
  • Urutan 5 (Puncak): Saya menjadi ahli dan saya berinovasi (I master and I INNOVATE).

 

Prinsip-prinsip Manajemen Modern (Total Quality Management):

Bagaimana kita mengetahui bahwa prinsip-prinsip TQM itu bermanfaat, yaitu melalui cara menerapkan ke dalam diri sendiri agar MEMAHAMI (Urutan No. 3) baru kita berbicara tahap selanjutnya menuju urutan No. 4 dan mencapai puncak keunggulan pada urutan No. 5 di atas.

Dengan demikian HANYA omong kosong saja, jika seseorang yang baru berada pada urutan No. 1 menganggap diri mereka telah MENGERTI, mampu melakukan CONTINUAL IMPROVEMENT, dan mampu melakukan INOVASI, karena setiap urutan di atas (urutan No. 1 sampai urutan No. 5) memberikan output masing-masing.

Dalam hal KOMPETENSI, maka mengikuti standar PRAKTEK kelas dunia dibagi ke dalam 4 tingkat KOMPETENSI (Level of Competence), yaitu:

  • Level 1: Orang yang HANYA mampu membuat Checklists terhadap hal-hal yang menjadi fokus pembelajaran.
  • Level 2: Orang yang di samping TELAH mampu membuat Checklists, juga menerapkan semua Checklists itu TETAPI masih membutuhkan pembimbingan dari orang lain yang memiliki kompetensi lebih tinggi.
  • Level 3: Orang yang di samping TELAH mampu membuat Checklists, juga MAMPU menerapkan semua Checklists itu secara mandiri.
  • Level 4 (Tertinggi): Orang yang MAMPU membuat Checklists, MAMPU menerapkan secara mandiri, juga MAMPU melatih orang lain agar mentransfer kompetensi (Attitude, Knowledge & Skills) kepada orang lain.

 

Prinsip-prinsip Total Quality Management terdiri dari beberapa hal berikut:

  1. Memiliki tujuan yang bernilai banyak (menetapkan banyak tujuan sekaligus yang saling berhubungan).

    Catatan: VG menyebut sebagai multi objectives, yaitu: Input yang sama diproses dengan cara yang sama akan MAMPU menghasilkan banyak outputs sekaligus. Misalnya menulis buku untuk tujuan: (1) merealisasikan visi UANG (Usaha Agar Nama Gemilang), (2) Credit Point untuk mempertahankan gelar-gelar kompetensi professional (ASQ, APICS, dll), (3) Pembelajaran terus-menerus untuk meningkatkan KOMPETENSI pada hal-hal baru, (4) sebagai media PROMOSI gratis, (5) menciptakan OPPORTUNITY memperoleh pekerjaan sebagai KONSULTAN, INSTRUKTUR, MANAGEMENT SYSTEM DEVELOPER & IMPLEMENTER, dll (Menghasilkan ACTIVE INCOME), (6) Memperoleh PASSIVE INCOME dalam bentuk Royalti, pembagian hasil, dll (7) Manfaat-manfaat lain yang TIDAK berwujud (Soft/Intangible Benefits).

  2. Menerapkan kepemimpinan PARTISIPATIF yang mengandalkan TEAM (Together Everyone Achieves More), melalui MAMPU memotivasi orang lain untuk belajar mandiri terus-menerus agar meningkatkan KOMPETENSI mereka dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen modern yang mengandalkan pada KERJA SAMA untuk pencapaian sasaran bersama yang lebih banyak di atas.
  3. Lebih mengandalkan pada MOTIVASI INTRINSIK untuk mencapai visi UANG (Usaha Agar Nama Gemilang), Karena motivasi ekstrinsik (uang Rp, $, dll) secara OTOMATIS akan diperoleh setelah kita memiliki KOMPETENSI dan REPUTASI.

    Catatan VG: uang (huruf kecil) Rp ($) secara OTOMATIS akan “mengejar” orang yang memiliki KOMPETENSI & REPUTASI (Visi UANG-huruf besar: Usaha Agar Nama Gemilang).

  4. SELALU menyerahkan hasil-hasil pekerjaan (OUTPUT) yang ber-KUALITAS (upaya giat agar bebas dari kesalahan, Karena kesalahan yang ditemukan orang lain akan menurunkan REPUTASI) melalui memperlakukan diri sendiri sebagai “penguji terbaik dan mandiri” mewakili orang lain (Customer) yang akan menerima hasil pekerjaan (output) kita, sehingga menciptakan ke-PUAS-an bersama antara kita dan Customer (orang lain). INGAT: PUAS = Pastikan Usaha Anda SUCCESS.
  5. SELALU mau memperbaiki diri melalui belajar hal-hal apa saja dari orang lain termasuk masukan dan kritik dari orang lain (Customer) dan hal ini membutuhkan ke-CERDAS-an EMOSIONAL yang rrruuuuaaaarrrr biasa (ke-RENDAH-an hati).
  6. SELALU PROAKTIF meminta MAAF jika telah berbuat ke-SALAH-an yang TIDAK disengaja

    (Catatan: semua kesalahan semata-mata Karena belum TAHU dan tanpa sengaja), juga membutuhkan ke-CERDAS-an EMOSIONAL rrrruuuar biasa (Rendah HATI).

  7. Prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) di atas-boleh ditambahkan sendiri tentang hal-hal POSITIF sesuai kondisi dan lingkungan yang dinamik dan hiperkompetitif sekarang ini. Hal di atas akan menjadi SEMPURNA untuk mencapai ULTIMATE SUCCESS apabila kita melibatkan Tuhan (Allah) sebagai pedoman kita dalam berbuat hal-hal POSITIF sesuai firmanNya, karena sesungguhnya IMAN = Ikhlas Menjadikan Allah Nakhoda merupakan refleksi dari ketergantungan kita kepada Maha Pencipta melalui HATI (Harmonisasi Antara Tindakan dan Iman). Hal ini sebagai perwujudan dari aplikasi prinsip TAAT: (1) T = Tuhan berfirman, (2) A = Aku percaya dan melakukan segala sesuatu mengikuti firman Tuhan, (3) A = Aku melakukan hal-hal yang aku bisa TANPA membuat kesalahan-kesalahan, dan (4) T = Tuhan menyempurnakan hasil-hasil pekerjaan (output) saya melalui melakukan hal-hal yang aku TIDAK bisa.

Salam SUCCESS.

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php