2014

Home » Blog » 2014 » Potensi GDP Indonesia Tahun 2013 yang Hilang Berdasarkan Productivity Gap Analysis adalah: Rp. 8.404,6 Trilyun!!

18-06-14

Potensi GDP Indonesia Tahun 2013 yang Hilang Berdasarkan Productivity Gap Analysis adalah: Rp. 8.404,6 Trilyun!!



  • Bahasa Indonesia
  • English

Daripada BERPOLEMIK TERUS-MENERUS tentang Potensi Yang Hilang Rp. 7.200 Trilyun TANPA FAKTA DAN ANALISIS, maka VG TELAH melakukan analisis ilmiah menggunakan Productivity Gap Analysis seperti bagan terlampir, dan menghasilkan potensial GDP Indonesia tahun 2013 yang HILANG akibat Produktivitas Sektoral yang Rendah sebesar: Rp. 8.404,6 Trilyun. Jika Abraham Samad (Ketua KPK) masih BELUM BISA membuktikan ucapannya secara ilmiah, maka VG telah membuktikan berdasarkan alasan ilmiah.

Apa itu Productivity Gap Analysis, silakan lihat penjelasan dalam website berikut:
http://www.tutor2u.net/blog/index.php/economics/comments/qa-what-is-the-productivity-gap

Berdasarkan Productivity Gap Analysis, maka BUKAN HAL MUSTAHIL apabila PRODUKTIVITAS dapat ditingkatkan 50% saja, maka akan ada peningkatan GDP Nasional Rp. 4000 Trilyun, dan melalui kualitas dan produktivitas yang meningkat, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 10% per tahun, sehingga pendapatan perkapita Indonesia BISA meningkat 2 kali lipat (200%) SESUAI Pernyataan Capres Prabowo Subianto.


Dalam debat capres-cawapres pada hari minggu, 15 Juni 2014, Prabowo Subianto mengutip pernyataan Abraham Samad (Ketua Komite Pemberatasan Korupsi) bahwa ada sinyalemen “kebocoran” pendapatan nasional sebesar Rp. 7.200 Trilyun. Kemudian beliau menyatakan bahwa analisis Tim Ahli saya adalah tingkat kebocoran Rp. 1.160 Trilyun, TAPI saya ambil saja angka Rp. 1000 Trilyun.

Setelah acara debat itu, seperti “bola liar” angka-angka ini ditanggapi publik sehingga menjadi ramai. Kemudian pihak KPK (Komite Pemberantasan Korupsi) menyatakan bahwa angka Rp. 7.200 Trilyun yang diucapkan oleh Abraham Samad (Ketua KPK) itu belum berdasarkan kajian ilmiah. Wah “jangan-jangan” sinyalemen Abraham Samad juga ASBUN (Asal Bunyi).

Setelah bantahan dari KPK, maka fokus pembicaraan publik pada angka Rp. 1.000 Trilyun. Saya menunggu Tim Ahli Prabowo untuk menjelaskan kepada publik, tapi tanggapan yang muncul malahan seperti orang berpolemik TANPA data (fakta) dan analisis. Karena penasaran, maka saya mencoba melacak bagaimana Tim Ahli Prabowo menghitung kebocoran Rp. 1.160 Trilyun itu? Saya menemukan melalui video Youtube, ternyata angka Rp. 1.160 Trilyun diperoleh sebagai berikut:

Kebocoran & Kehilangan Kekayaan Negara 2013 Versi Tim Ahli Prabowo:

  1. Kehilangan potensi penerimaan pajak: rp. 360 trilyun
  2. Kebocoran anggaran negara: rp. 500 trilyun
  3. Anggaran negara untuk subsidi energi: rp. 300 trilyun
  4. Total kebocoran & kehilangan kekayaan negara = rp. 1.160 trilyun

Wah ternyata berita heboh hanya datang dari analisis yang sangat sederhana dan masih dapat diperdebatkan (debatable).

Tidak sesederhana itu untuk menganalisis suatu masalah negara hanya menggunakan data yang masih dapat diperdebatkan apalagi tanpa pertanggungjawaban ilmiah! Akibatnya tahu sendiri: debat kusir lagi dan mudah dibantah oleh orang banyak! Apakah negara ini mau dikelola tanpa fakta (data) & analisis? Jika demikian bagaimana pertanggungjawaban terhadap kebijakan-kebijakan publik? Pantas negara indonesia tidak pernah maju!

Orang Cerdas dan Tegas seperti Pak Prabowo HARUS dibantu dengan ANALISIS yang Cerdas dan TAJAM agar dia seperti “Buldozer” BISA BABAT “HUTAN BELANTARA” INDONESIA ini. Bayangkan analisis yang sederhana saja dia telah berani ungkapkan secara berapi-api, tetapi sayang Tim Ahli/Penasehatnya SANGAT LEMAH. Jika Pak Prabowo diberikan informasi strategik tentang akar permasalahan bangsa Indonesia, ditambah dukungan analisis yang Cerdas dan Tajam berdasarkan FAKTA (DATA), maka saya meyakini PASTI Indonesia akan SUCCESS.

Salam SUCCESS Untuk Tim Ahli Prabowo!

Vincent Gaspersz, Profesor bidang teknik sistem dan manajemen industri. Menulis disertasi doktor di ITB tentang Keterkaitan Struktur Industri dengan Produktivitas di Indonesia, 1991 (Studi Pembangunan Ekonomi dan Sistem Industri Periode 1967-1988).

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php