2014

Home » Blog » 2014 » Atap (Tujuan) Kewirausahaan: Kebebasan Finansial (Serial Tulisan 3)

21-09-14

Atap (Tujuan) Kewirausahaan: Kebebasan Finansial (Serial Tulisan 3)



  • Bahasa Indonesia
  • English

Dalam tulisan seri: 1 telah dikemukakan bahwa landasan utama dari kewirausahaan adalah menciptakan OPPORTUNITY untuk menggunakan OPM (Other People Money) apabila wirausaha itu akan berprofesi sebagai Investor (I) dan/atau menciptakan OPPORTUNITY untuk menggunakan OPT (Other People Time) apabila wirausaha itu akan berprofesi sebagai pemilik SISTEM BISNIS (BUKAN sekedar memiliki perusahaan) yang disebut sebagai Business Systems Owner (B).

Dalam tulisan seri 2: telah dikemukakan bahwa pilar utama dari kewirausahaan adalah LEADERSHIP AND MANAGEMENT agar mampu mengintegrasikan OPT (Other People Time) dan OPM (Other People Money) sehingga mencapai tujuan utama dari kewirausahaan yaitu: KEBEBASAN FINANSIAL (FINANCIAL FREEDOM).

Dalam tulisan seri: 3 ini akan dikemukakan tujuan utama dari kewirausahaan, yaitu: KEBEBASAN FINANSIAL.

Dengan demikian ibarat sebuah rumah, maka kewirausahaan memiliki: (1) landasan/fondasi yaitu: OPPORTUNITY, (2) pilar utama, yaitu: LEADERSHIP & MANAGEMET, dan (3) Atap, yaitu: Tujuan Kebebasan Finansial. Sehingga pendidikan kewirausahaan menuju kebebasan finansial HARUS mampu memberikan AKS (Attitude, Knowledge, Skills) dalam tiga hal berikut:

  • Kemampuan AKS (Attitude, Knowledge, Skills) dalam menciptakan OPPORTUNITY untuk menggunakan OPM (Other People Money) dan OPT (Other People Time),
  • Kemampuan AKS (Attitude, Knowledge, Skills) dalam hal LEADERSHIP & MANAGEMENT,
  • Kemampuan AKS (Attitude, Knowledge, Skills) untuk mencapai tujuan utama berupa KEBEBASAN FINANSIAL (FINANCIAL FREEDOM).

Berdasarkan kriteria di atas, maka sesuai klasifikasi Cashflow Quadrant yang dikemukakan oleh Robert Kiyosaki, HANYA profesi dalam kuadran sebelah kanan, yaitu: Business Systems Owner (B) dan Investor (I) yang memenuhi persyaratan dalam mengaplikasikan kewirausahaan menuju kebebasan finansial, sedangkan profesi dalam kuadran sebelah kiri, yaitu: Employee (E) dan Self-employed (S) hanya sekedar mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan tentang kewirausahaan saja TANPA bertujuan untuk mencapai KEBEBASAN FINANSIAL.

Mengapa demikian? Karena secara konseptual diketahui bahwa ada 95% orang-orang yang BERKOMPETISI untuk memperoleh 5% uang yang beredar di kuadran sebelah kiri (E & S) dan HANYA 5% orang-orang yang berkompetisi untuk memperoleh 95% uang yang beredar di kuadran sebelah kanan (B & I). Jadi upaya untuk mencapai KEBEBASAN FINANSIAL sekarang tergantung pada pilihan profesional kita apakah kita akan mengikuti orang-orang banyak (95%) yang berkompetisi memperoleh uang sedikit (5%) yang beredar dalam kuadran sebelah kiri, yaitu: Employee (E) dan Self-employed (S) atau kita akan mengikuti sedikit orang (5%) yang memperoleh uang banyak beredar (95%) dalam kuadran sebelah kanan, yaitu: Business Systems Owner (B) dan Investor (I).

Banyak orang yang masih belum memahami secara jelas dan tegas menganggap bahwa Self-employed (S) yang menjalankan bisnis mandiri adalah pemilik bisnis serupa dengan Business Systems Owner (B). Seorang pemilik perusahaan (unit bisnis) yang sekitar 80% waktunya masih dipergunakan untuk mengelola perusahaan (unit bisnis) itu, TIDAK LAYAK disebut sebagai Business Systems Owner (B) TETAPI yang bersangkutan layak disebut sebagai Self-employed (S) yaitu pekerja MANDIRI yang mengelola unit bisnis yang dimilikinya (menjadi BOSS untuk diri sendiri).

VG pernah “terkecoh” dan berada dalam zona nyaman ini selama sekitar 10 tahun sejak: 1998-2008 yaitu berprofesi sebagai Independent Consultant (Self-employed: S) dengan MASIH mengandalkan pendapatan AKTIF (ACTIVE Income) yang besar, sampai masalah ke-BANGKRUT-an dan HUTANG banyak menyadarkannya agar SEGERA berpindah ke Kuadran I (Investor) dengan memanfaatkan OPM (Other People Money) sejak 5 (lima) tahun terakhir ini (2009 – 2014). Ketika berpindah ke kuadran I (Investor) itu VG berjanji kepada TUHAN bahwa apabila TUHAN mengijinkan dan merestui sehingga VG dapat membuktikan keberhasilan dalam kuadran sebelah kanan apakah sebagai Business Systems Owner dan/atau Investor (I), maka ia akan membagi secara GRATIS pengalaman PRAKTEKnya itu kepada semua orang yang berkeinginan memperoleh KEBEBASAN FINANSIAL. Dengan demikian tulisan ini adalah pengalaman PRAKTEK, bukan sekedar ilmu pengetahuan yang dikutip dari buku-buku teks, TETAPI telah mengalami PEMBUKTIAN secara EMPIRIK melalui 100% menerapkan secara DISIPLIN DIRI dan BENAR tentang konsep Cashflow Quadrant dari Robert Kiyosaki.

Pengertian KEBEBASAN FINANSIAL dalam tulisan ini tidak ada hubungan dengan berapa besar pendapatan atau berapa banyak kekayaan yang dimiliki, TETAPI berkaitan dengan PENDAPATAN PASIF (PASSIVE INCOME) seseorang TELAH mampu membiayai semua kebutuhan hidup dan masa depan keluarganya (SUAMI = Semua Usaha untuk Anak, Menantu, dan Isteri).

Sebagai seorang SUAMI tentu saja VG HARUS ber-KOMITMEN menjalankan tanggung jawab akronim SUAMI, yaitu: (1) Selalu Usaha Agar Menyenangkan Isteri, (2) Semua Uang Adalah Milik Isteri, dan (3) Semua Usaha untuk Anak, Menantu, dan Isteri). Sebaliknya tanggung jawab ISTERI adalah: Idolakan Suami, Tidak Egois, Rumahtangga Idaman. Inilah kunci SUCCESS seorang SUAMI dan ISTERI dalam keberhasilan membangun Total Quality Family (TQF).

Cara GAMPANG untuk menguji apakah kita TELAH bebas finansial, adalah melalui “simulasi pengambilan keputusan” saat ini apabila kita “mengajukan” PENSIUN, maka kehidupan selanjutnya TELAH mampu dibiayai oleh pendapatan PASIF (PASSIVE Income) itu TANPA perlu lagi bekerja AKTIF untuk mencari uang.

Jika “simulasi pengujian” di atas belum dapat dilakukan (belum berani mengajukan diri agar PENSIUN), maka kemungkinan besar kita pada saat ini masih berada pada: (1) JOB SECURITY, yaitu baru merasa AMAN dalam hal pekerjaan AKTIF, atau (2) FINANCIAL SECURITY, yaitu kita merasa AMAN dalam hal keuangan karena mungkin tabungan kita telah cukup BESAR.

VG HANYA mau mengingatkan bahwa jika kita MASIH berada pada JOB SECURITY dan/atau FINANCIAL SECURITY, maka hal inilah yang PALING BERISIKO bagi kehidupan kita beserta keluarga kita selanjutnya, karena VG TELAH membuktikan melalui pengalaman NYATA bahwa KONDISI yang SULIT bisa sewaktu-waktu mengancam kita berupa ke-BANGKRUT-an karena kehilangan pekerjaan dan/atau tabungan yang terkuras habis karena sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan seperti: membiayai sakit berkepanjangan, melunasi hutang keluarga, kebutuhan dana yang besar untuk sekolah anak-anak, dll.

Jika kita MASIH berpikir KONSISTEN untuk JOB SECURITY dan/atau FINANCIAL SECURITY, maka mengapa kita tidak memainkan profesi kita dalam “dua kaki” sekaligus? Yaitu satu kaki berada di kuadran sebelah kiri (E atau S) dan satu kaki berada di kuadran sebelah kanan (B atau I). Dengan demikian kita bisa menjalankan minimum (lebih banyak lebih baik) dua PROFESI sekaligus, yaitu: (1) Employee (E) & Investor (I), (2) Employee (E) dan Business Systems Owner (B), (3) Self-employed (S) & Investor (I), atau (4) Self-employed (S) & Business Systems Owner (B). Mengapa demikian? Karena KEBEBASAN FINANSIAL hanya mungkin dicapai melaui kuadran sebelah kanan yaitu: Business Systems Owner dan/atau Investor (I).

Agar pemahaman tentang PROFESI: Employee (E) dan Self-employed (S) dapat dibedakan secara jelas dengan Business Systems Owner (B) dan Investor (I), maka berikut ini karakteristik dari PROFESI dalam kuadran sebelah kiri (E & S) vs. PROFESI dalam kuadran sebelah kanan (B & I).

Karakteristik E & S:

  • Struktur Pendapatan AKTIF (ACTIVE income) masih lebih besar dari 80% (>= 80%) dari seluruh pendapatan total yang diperoleh setiap periode waktu tertentu (bulan, triwulan, semester, atau tahun).
  • Penggunaan WAKTU untuk bekerja dalam rangka memperoleh uang masih lebih besar dari 80% (>= 80%) dari waktu total yang digunakan untuk suatu profesi itu.
  • Aset PRODUKTIF untuk menghasilkan Pendapatan PASIF (PASSIVE Income) masih sangat sedikit atau tidak ada (<=20%).

Karakteristik B & I:

  • Struktur Pendapatan PASIF (PASSIVE income) TELAH lebih besar dari 80% (>= 80%) dari seluruh pendapatan total yang diperoleh setiap periode waktu tertentu (bulan, triwulan, semester, atau tahun).
  • Penggunaan WAKTU untuk bekerja dalam rangka memperoleh uang TELAH lebih kecil dari 20% (<= 20%) dari waktu total yang digunakan untuk suatu profesi itu.
  • Aset PRODUKTIF untuk menghasilkan Pendapatan PASIF (PASSIVE Income) TELAH banyak minimum 80% (>=80%).

Apabila pendidikan kewirausahaan menuju kebebasan finansial itu berhasil diterapkan, maka akan tercipta BANYAK wirausaha profesional yang MAMPU bekerja sama dalam segitiga kewirausahaan bersama dengan pemilik modal (OPM = Other People Money) dan Manajer (OPT = Other People Time) seperti tampak dalam Bagan Terlampir.

Salam SUCCESS Berwirausaha Menggunakan OPM (Other People Money) dan OPT (Other People Time).


Terlampir adalah Bagan Struktur Kinerja Finansial sepanjang waktu dari seorang Wirausaha Profesional yang TELAH BEBAS FINANSIAL. Jika kita DISIPLIN dan TERATUR menjalankan manajemen arus kas (cashflow) dan manajemen ASET dan HUTANG: ALMA (Assets-Liabilities Management) maka diharapkan dalam waktu sekitar 5 (lima) tahun kita TELAH mencapai KEBEBASAN FINANSIAL (FINANCIAL FREEDOM).


Bukankah lebih santai hidup bebas dan mandiri TETAPI lebih bermanfaat bagi orang banyak? Daripada masuk ke dalam SISTEM yang membuat STRESS?

Model pendidikan kewirausahan menuju kebebasan finansial yang dikemukakan ini akan lebih TEPAT apabila diajarkan kepada siswa/mahasiswa sejak dini ketika mereka berusia antara 15-17 tahun. Dengan demikian masih ada CUKUP banyak waktu bagi mereka untuk menyusun struktur finansial di masa depan.

Tabel berikut berasumsi bahwa seseorang baru berpikir untuk melakukan restrukturisasi pendapatan AKTIF dan PASIF sejak usia 31 – 35 tahun, meskipun sesungguhnya hal ini telah TERLAMBAT. TETAPI lebih baik melakukan perencanaan dan ACTION menuju kebebasan finansial, daripada TIDAK sama sekali.

Asumsi bahwa seseorang baru akan memperoleh pendapatan AKTIF ketika mulai bekerja pada usia 25 tahun. Pada masa usia 25-30 tahun, pendapatan AKTIF yang diterima masih dipergunakan untuk membiayai kebutuhan hidup, dan pada usia mulai 31 tahun mereka mulai memasang kaki sebelah kanan di dalam kuadran sebelah kanan, apakah sebagai Business Systems Owner (B) atau Investor (I). Dengan demikian, sejak usia 31 tahun seseorang TELAH menjalankan MINIMUM dua profesi, yaitu: (1) Employee (E) & Business Systems Owner (B), (2) Employee (E) dan Investor (I), (3) Self-employed (S) & Business Systems Owner (B), atau (4) Self-employed (S) & Investor (I).


Terlampir adalah Bagan Struktur Kinerja Finansial sepanjang waktu dari seorang Pekerja baik sebagai Employee (E) atau Self-employed (S) yang SULIT mencapai Kebebasan Finansial (Financial Freedom). Kondisi PALING BERISIKO bagi kehidupan masa depan dalam hal kesejahteraan finansial untuk keluarga dan anak-anak apabila terjadi hal-hal yang tidak dapat dihindarkan atau tidak diinginkan (KONDISI SULIT).

Salam SUCCESS Berwirausaha Menuju Kebebasan Finansial.

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php