2016

Home » Blog » 2016 » SMART/ER/S GOAL

27-10-16

SMART/ER/S GOAL



  • Bahasa Indonesia
  • English

Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma Master Black Belt

Dalam buku-buku manajemen modern dikatakan bahwa jika kita ingin SUCCESS, maka kita HARUS menetapkan sasaran (GOAL). Kriteria penetapan sasaran yang baik menurut buku-buku teks manajemen modern adalah menggunakan akronim SMART (Specific, Measurable, Achievable/Actionable, Result-Oriented, and Time-Bound), sehingga dikenal sebagai SMART GOAL. Artinya: (1) Sasaran yang ditetapkan HARUS Specifik (Specific), (2) Sasaran yang ditetapkan itu HARUS dapat diukur (Measurable), (3) Sasaran yang ditetapkan itu HARUS dapat dicapai melalui rencana tindakan/action plan 5W-2H: What, Why, Where, When, Who, How, and How Much, (4) Sasaran yang ditetapkan itu HARUS berorientasi hasil/output/outcome, dan (5) Sasaran yang ditetapkan itu HARUS berbatas waktu (ada waktu pencapaiannya secara jelas).

Saya (Vincent Gaspersz) mengartikan kata SMART sebagai CERDAS dan mengubah SMART menjadi SMARTER yang berarti LEBIH CERDAS. Akronim SMART di atas ditambahkan dua huruf E dan R, di mana E = Empowernment yaitu memberdayakan orang lain, dan R = Reward and Recognition yaitu memberikan penghargaan dan pengakuan atas keberhasilan bersama itu. Dengan demikian SMARTER Goal akan melibatkan TEAM (Together Everyone Achieves More) untuk mencapai SUCCESS melalui memberikan penghargaan dan pengakuan atas keberhasilan TEAM ketika mencapai sasaran (GOAL) yang TELAH ditetapkan itu.

Selanjutnya SMARTER GOAL itu ditambahkan lagi huruf S = Spirituality, sehingga dalam hal ini pencapaian SUCCESS bersama TEAM itu melibatkan Tuhan sejak awal menetapkan sasaran (GOAL), sehingga menjadi SMARTERS GOAL.

Menurut McLeod (2014) hirarki kebutuhan manusia tertinggi dari Maslow yang diperbaiki adalah: Self-Trancendence yaitu membantu orang lain agar mencapai Aktualisasi Diri (Self-Actualization) juga seperti diri kita. Dengan demikian melalui menambahkan huruf S (Spirituality), maka di samping kita TELAH melibatkan Tuhan dalam penetapan sasaran (GOAL) juga TELAH berbuat kebaikan kepada orang lain (sesama manusia) sebagai perwujudan dari “Kasihilah Sesama Manusia Seperti Dirimu Sendiri” atau “Sebaik-baiknya Manusia, Adalah Manusia Yang Bermanfaat Bagi Sesama Manusia (Orang Lain)”.

Dengan demikian SMART GOAL dalam buku-buku teks manajemen modern TELAH berubah menjadi SMARTERS GOAL, yaitu sasaran (GOAL) harus ditetapkan menggunakan akronim SMARTERS, yaitu: (1) Specific, (2) Measurable, (3) Achievable/Actionable, (4) Result-Oriented, (5) Time-Bound, (6) Empowernment, (7) Reward and Recognition, and (8) Spirituality.

SMARTERS GOAL merupakan aplikasi dari IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) Plus IMTAQ (IMAN = Ikhlas Menjadikan Allah Nakhoda dan Taqwa yaitu Takut Kepada Tuhan melalui selalu mengikuti Firman-Nya agar ada KASIH: Kehendak Allah Selalu Isi Hati).

Catatan: HATI = Harmonisasi Antara Tindakan dan IMAN.

Empowerment hanya mungkin terjadi kalau kita mau berbagi dengan orang lain sekaligus menunjukkan tingkat kematangan emosional telah baik. Sedangkan Spirituality yang sesungguhnya (bukan asal bicara tetapi telah dipraktekkan) hanya mungkin dilakukan apabila tingkat kematangan intelektual dan emosional telah stabil pada level tinggi. Ini adalah kebutuhan manusia paling tinggi jika seseorang telah mencapai SUCCESS besar, maka ada keinginan membantu orang lain agar SUCCESS juga.

Salam SUCCESS.

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php