2016

Home » Blog » 2016 » Mengembangkan Kepemimpinan Pribadi Menggunakan “True North” Leadership Model

27-11-16

Mengembangkan Kepemimpinan Pribadi Menggunakan “True North” Leadership Model



  • Bahasa Indonesia
  • English

Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma Master Black Belt

“True North” adalah istilah yang dipopulerkan oleh Prof. Bill George, seorang Professor Manajemen Praktis dari Harvard Business School dan Mantan Chairman serta CEO Medtronic. Selama masa 12 tahun kepemimpinan Bill George, Medtronic telah berkembang pesat dengan rata-rata 35% per tahun dimulai dari nilai kapitalisasi pasar $ 1,1 milyar menjadi $ 60 milyar.

Menurut Prof. Bill George, kita akan menemukan Kepemimpinan Otentik dalam diri kita apabila kita menemukan “True North” kita. Bill George melakukan wawancara terhadap 125 orang pemimpin SUCCESS kemudian menuliskan buku “True North” pertama kali pada tahun 2007.

Setelah kita menemukan tujuan kepemimpinan kita, maka kita akan menemukan pemimpin sejati di dalam diri kita. Saya telah membaca dan menerapkan Buku Panduan Finding Your True North “A Personal Guide” yang ditulis pada Februari 2008 oleh Bill George, Andrew N. McLean, dan Nick Craig. Saya menyimpulkan berdasarkan penerapan pada diri sendiri bahwa “True North Leadership” adalah Kompas untuk Memimpin Diri Sendiri Menuju Tujuan Masa Depan yang Jelas dan Terarah TANPA boleh menyimpang sedikitpun dari “True North” itu.

Bagi mereka yang belum menemukan jati diri dan tujuan hidup yang jelas di masa kini maupun masa depan, saya menyarankan untuk membaca buku “True North” agar menemukan “True North” yang memungkinkan kita untuk menjadi pemimpin yang selalu berada di jalur “True North” kita.

Sebelum membahas tentang True North ini perlu dijelaskan bahwa pada tahun 1989 ketika Stephen Covey memperkenalkan Tujuh Kebiasaan Efektif, maka saya pun TELAH membaca dan menerapkan dalam diri pribadi. Bahkan sejak masa-masa terpuruk 1970-an di Kupang, NTT maupun 1980-an di Pulau Jawa, saya pun TELAH membekali diri dengan bacaan motivasi diri yang ditulis oleh Norman Vincent Pearle.

Menurut Stephen Covey, kita HARUS memenangkan terlebih dahulu diri kita sendiri agar bisa menjadi manusia mandiri yang tidak bergantung pada orang lain. Tiga kebiasaan ini harus dipraktekkan, yaitu: (1) bersikap PROAKTIF (Be Proactive), (2) mulai berpikir dari akhir tujuan (Begin with the End in Mind), dan (3) memprioritaskan hal-hal utama (Put First Things First) berdasarkan prinsip PARETO yaitu 80% hasil yang diinginkan berasal dari 20% aktivitas utama. Kita akan menjadi pribadi yang SUCCESS mandiri, apabila kita tidak bermasalah lagi dengan ketiga kebiasaan ini. Ketiga kebiasaan ini yang menciptakan kemenangan pribadi (PRIVATE VICTORY).

Setelah kita memenangkan pribadi kita (PRIVATE VICTORY), maka kita HARUS memenangkan lingkungan atau public (PUBLIC VICTORY), melalui menerapkan kebiasaan-kebiasaan: (4) berpikir menang-menang dengan orang lain (Think Win-Win), (5) memahami terlebih dahulu kebutuhan orang lain baru kita meminta untuk diri kita dipahami (Seek First to Understand, Then to Be Understood), dan (6) menciptakan sinergi ketika bekerja sama dengan orang lain sehingga hasil 1 + 1 akan jauh lebih besar daripada sekedar 2 saja. Mungkin 1 + 1 = 10. Saya TELAH menerapkan prinsip 1 : 10, jika orang lain memberikan kepada saya 1, maka saya HARUS mengembalikan kepada orang lain minimum 10.

Setelah kita memenangkan diri pribadi (PRIVATE VICTORY) dan memenangkan publik (PUBLIC VICTORY), maka kita HARUS selalu menerapkan kebiasaan ke-7, yaitu: belajar terus-menerus untuk meningkatkan kinerja kita (Sharpen the Saw-Mengasah Gergaji) melalui meningkatkan keterampilan solusi masalah dan ber-INOVASI terus-menerus.

Jika kita TELAH menerapkan Tujuh Kebiasaan Efektif dari Stephen Covey (Kebiasaan ke-8 sebelum Stephen Covey meninggalkan dunia, dia memperkenalkan Kebiasaan Spiritualitas), maka secara otomatis akan memudahkan kita menemukan dan menerapkan “True North” Leadership, Karena sesungguhnya “True North” itu berlandaskan pada Tujuh Kebiasaan Efektif dari Stephen Covey yang diperkenalkan 1989, ketika saya sedang menempuh kuliah S3 Teknik Sistem dan Manajemen Industri sekaligus menyiapkan Disertasi Doktor di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dalam buku edisi terbaru Discover Your True North (edisi kedua yang diperbaharui, 2015) Bill George mengemukakan Model Kompas Kepemimpinan seperti dalam bagan terlampir. Saya akan menjelaskan dalam kasus diri saya pribadi bagaimana saya menemukan dan menerapkan prinsip-prinsip True North itu setelah bangkit dari kegagalan yang bertubi-tubi di Kupang, NTT, mulai dari tidak naik kelas berkali-kali baik di SMA maupun S1 beserta kesulitan finansial untuk membiayai sekolah melalui menjadi sopir angkutan kota, kemudian menemukan True North saya dan menerapkan prinsip-prinsip True North agar memimpin diri saya sendiri menuju masa depan yang SUCCESS.

Dalam Bagan Kompas Kepemimpinan, True North terdiri dari Visi, Misi, Nilai-nilai dan Prinsip-prinsip yang 100% HARUS diyakini oleh kita. Karena hal-hal ini yang akan menjadi arah petunjuk memimpin diri kita menuju masa depan kita selama hidup di dunia ini. Tidak BOLEH ada TOLERANSI penyimpangan sedikitpun terhadap True North ini, sehingga apabila arah KOMPAS telah berubah sedikit saja, maka kita HARUS meluruskan kembali ke arah True North itu.

Melihat Bagan Kompas Kepemimpinan, maka ada lima elemen kunci kepemimpinan sekaligus menjadi tantangan utama, karena sulit untuk mempertahankannya. Semua itu membutuhkan KOMITMEN yang kuat.

Saya akan membahas secara berurutan sesuai elemen-elemen dalam Kompas Kepemimpinan Diri itu.

Pertama, Kesadaran Diri (Self Awareness). Tantangan utama adalah bagaimana meningkatkan kesadaran diri melalui introspeksi dan memperoleh umpan-balik? Sebagai orang yang bermasalah dengan kehidupan masa kecil sampai remaja (selalu gagal tidak naik kelas dan miskin), maka saya HARUS sadar diri dan TIDAK BOLEH bermain-main dengan masa depan saya. Sehingga TIDAK BOLEH ada sedikitpun dalam diri untuk MENGELUH apapun situasi dan kondisi, baik ketika sulit memahami mata kuliah teori-teori STATISTIKA pada pendidikan pascasarjana (S2) Statistika Terapan IPB karena tidak berlatar belakang pendidikan Matematika yang kuat (Tidak Memahami Kalkulus: Diferensial dan Integral), maupun ketika mengikuti kuliah-kuliah Operations Research, Pemodelan Sistem, Manajemen, dll di program S3 Teknik Sistem dan Manajemen Industri ITB. Juga ketika pertama kali TELAH lulus Doktor dan mulai bekerja sebagai Management Trainee (MT) di Industri dengan gaji yang sangat kecil dan bepergian dari rumah di Bogor ke kantor di Jakarta menggunakan Bus Kota yang sering kali harus berdiri di dekat pintu belakang, karena Bus telah penuh sesak. Lagu kenangan saya pribadi adalah: Bis Kota dari Franky & Jane, sedangkan Boss menggunakan mobil BMW dan Mercedez. Lagu Bis Kota itu sering diputar oleh saya untuk merenungkan masa lalu sekaligus BERSYUKUR akan kehidupan masa kini.

Kedua, Jika kita sudah sadar diri, maka kita harus memiliki Visi, Misi, Nilai-nilai dan Prinsip-prinsip kita yang disebut sebagai True North itu. Visi saya adalah UANG (Usaha Agar Nama Gemilang), yang berarti nama baik di atas segala-galanya, sehingga kita TIDAK BOLEH menyimpang sedikitpun dari True North kita itu. True North ini yang akan menjadi Arah KOMPAS untuk memimpin diri kita sendiri menuju masa depan yang GEMILANG (UANG = Usaha Agar Nama Gemilang).

Ketiga, kita harus menemukan Sweet Spot, yaitu: menemukan kepercayaan diri atau inspirasi utama yang mengintegrasikan MOTIVASI diri dengan KEMAMPUAN terbaik kita. Saya menemukan Sweet Spot pertama kali ketika diterima mengikuti kuliah pasca sarjana (S2) dalam bidang Statistika Terapan dan berhasil LULUS dengan nilai A. Ketika itu saya menyatakan kepada diri sendiri bahwa seorang VG bukan orang BODOH, meskipun hal itu pernah diucapkan oleh mantan guru baik di SMA dan S1 bahwa VG memang BODOH ketika berhadapan dengan angka-angka dan grafik-grafik! Setelah Sweet Spot pertama ini ditemukan dan membangkitkan MOTIVASI diri, maka secara terus-menerus kita akan memperoleh KEMAMPUAN terbaik kita dan pintu SUCCESS masa depan HANYA menunggu waktu. Benar kata orang bahwa TIDAK ADA manusia yang BODOH terus-menerus atau PANDAI terus-menerus sepanjang waktu!

Keempat, kita harus menemukan Team Pendukung yang berjalan terus-menerus menuju True North itu. Dukungan keluarga (isteri dan anak-anak) menjadi Team Pendukung UTAMA, kemudian sahabat-sahabat yang mau HADIR ketika kita mengalami masa-masa SULIT. Karena keluarga menjadi Team Pendukung Utama, maka sebagai seorang SUAMI yang baik dan SUCCESS harus memiliki tiga PRINSIP utama, yaitu: (1) SUAMI = Selalu Usaha Agar Memuaskan/Menyenangkan Isteri, (2) SUAMI = Semua Uang Adalah Milik Isteri-Keterbukaan Informasi Finansial, dan (3) SUAMI = Semua Usaha untuk Anak Menantu dan Isteri. Demikian pula sebagai Team Pendukung yang handal dan SUCCESS, maka seorang isteri HARUS memiliki prinsip: ISTERI = Idolakan Suami, Tidak Egois, Rumah tangga Idaman –Menciptakan rumah tangga yang BAHTERA (Bahagia, Harmonis, dan Sejahtera, baik material maupun spiritual).

Kelima, kita HARUS mengintegrasikan semua hal di atas (Empat Elemen Utama Kepemimpinan Diri) dengan Kehidupan sehingga menjadi satu kesatuan TERINTEGRASI (Integrated life), baik berkaitan dengan: Kehidupan Profesional/Karier, Kehidupan Pribadi, Kehidupan Keluarga, Kehidupan Spiritual, Kehidupan Sosial dan Masyarakat, dll.

Dari penjelasan di atas, maka apabila kita TELAH menemukan “True North” dalam diri kita, maka kita akan MAMPU memimpin diri kita sendiri menggunakan Arah KOMPAS Kepemimpinan Diri “True North” itu. Prinsip-prinsip “True North” Leadership ini diadopsi oleh Lean menjadi Lean Leadership.

Mengikuti uraian di atas, maka kita bisa menggunakan 5C berikut untuk SUCCESS, yaitu: (1) Change (berubah mengikuti True North), (2) Challenge (mengatasi tantangan utama yang ada agar menjadi kebiasaan dan karakter pribadi), (3) Chance (menciptakan kesempatan-kesempatan), (4) Choice (memilih kesempatan yang memberikan hasil terbaik), and (5) Commitment (berkomitmen KUAT untuk mengikuti True North).

Salam SUCCESS.

WordPress Tabs Free Version

Posted in
css.php